Penelitian
perguruan tinggi adalah kegiatan sistematis yang dilakukan oleh dosen,
mahasiswa atau lembaga di lingkungan kampus untuk menghasilkan pengetahuan
baru, memecahkan masalah atau mengembangkan teknologi dan inovasi. Penelitian
ini bertujuan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas
pendidikan serta berkontribusi pada pembangunan masyarakat. Di perguruan tinggi
penelitian biasanya terbagi menjadi penelitian dasar, penelitian terapan dan
pengembangan serta sering didanai oleh pemerintah, industri atau lembaga
swasta. Hasil penelitian menjadi dasar publikasi ilmiah, hak kekayaan
intelektual atau produk inovatif.
Penelitian
perguruan tinggi
adalah salah satu pilar utama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain
pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian merupakan kegiatan
ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mencari, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan, teori, atau inovasi baru. Penelitian
perguruan tinggi melibatkan dosen, peneliti, mahasiswa, serta kolaborasi dengan
lembaga lain baik nasional maupun internasional.
Tujuan utama penelitian di perguruan
tinggi adalah:
1.
Mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.
Memberikan
solusi atas masalah sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan.
3.
Meningkatkan
kualitas pembelajaran berbasis riset.
4.
Mendorong
inovasi dan menciptakan produk-produk unggulan.
5.
Memberikan
kontribusi nyata untuk pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Jenis-jenis penelitian di perguruan
tinggi umumnya mencakup:
1. Penelitian
dasar: Berfokus pada pengembangan teori
dan pengetahuan baru tanpa langsung mempertimbangkan aplikasinya.
2. Penelitian
terapan: Menggunakan teori dan pengetahuan
yang sudah ada untuk menyelesaikan masalah praktis.
3. Penelitian
pengembangan:
Bertujuan menciptakan produk baru atau memperbaiki produk yang sudah ada.
Penelitian perguruan tinggi bisa
dibiayai melalui berbagai sumber, seperti dana internal universitas, hibah dari
pemerintah, kerja sama industri hingga proyek-proyek internasional.
Hasil penelitian biasanya dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah, buku,
paten, hak cipta atau produk inovatif lainnya dan menjadi salah satu tolok ukur
kinerja perguruan tinggi dalam skala nasional maupun global.
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini
mengedepankan etika penelitian, kejujuran ilmiah serta relevansi terhadap
kebutuhan zaman. Banyak perguruan tinggi mewajibkan mahasiswa tingkat akhir
untuk melakukan penelitian sebagai syarat kelulusan seperti dalam bentuk
skripsi, tesis, atau disertasi.
Di
sisi lain sudah banyak perguruan tinggi memberi mata kuliah Wirausaha sebagai
mata kuliah wajib. Mata kuliah Wirausaha di perguruan tinggi adalah salah satu program pembelajaran
yang bertujuan menanamkan semangat, pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan
kepada mahasiswa. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu berpikir
kreatif, inovatif, berani mengambil risiko serta mampu mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang usaha di berbagai bidang.
Materi yang diajarkan dalam mata
kuliah wirausaha biasanya meliputi:
1.
Konsep
dasar kewirausahaan dan karakteristik wirausaha sukses.
2.
Proses
perencanaan bisnis.
3.
Teknik
identifikasi peluang usaha.
4.
Strategi
pemasaran produk dan jasa.
5.
Manajemen
keuangan sederhana untuk usaha kecil.
6.
Inovasi
produk dan pengembangan ide bisnis.
7.
Studi
kasus wirausaha sukses dan kegagalan bisnis.
8.
Etika
bisnis dan tanggung jawab sosial wirausaha.
Pembelajaran dalam mata kuliah ini
tidak hanya berbentuk teori tapi juga banyak mengandung unsur praktik seperti
membuat proposal usaha, menjalankan simulasi bisnis bahkan membangun usaha
nyata dalam skala kecil.
Beberapa
perguruan tinggi mendukung pembelajaran Wirausaha dengan menghadirkan praktisi
sebagai dosen tamu, mengadakan kompetisi bisnis (business plan competition)
hingga membuka inkubator bisnis untuk mahasiswa.
Tujuan
utama dari mata kuliah Wirausaha adalah:
1.
Mendorong
mahasiswa menjadi pencipta lapangan kerja bukan hanya pencari kerja.
2.
Mengembangkan
jiwa kepemimpinan, inovasi dan daya saing.
3.
Membekali
mahasiswa dengan keterampilan praktis dalam menjalankan usaha.
4.
Menumbuhkan
sikap pantang menyerah dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Dengan mengikuti mata kuliah ini
diharapkan lulusan perguruan tinggi mampu lebih siap menghadapi dunia nyata
baik sebagai entrepreneur maupun sebagai profesional yang berpikiran kreatif
dan inovatif.
Kerja
Praktek adalah mata kuliah yang dirancang
untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa tentang dunia kerja yang
sesuai dengan bidang studinya. Biasanya kerja praktek dilakukan di perusahaan,
industri, lembaga pemerintahan atau institusi yang relevan dengan jurusan
mahasiswa.
Tujuan utama kerja praktek adalah:
1.
Menghubungkan
teori yang telah dipelajari di kelas dengan praktik nyata di lapangan.
2.
Memberikan
pemahaman tentang sistem kerja, budaya organisasi dan dinamika profesi.
3.
Membantu
mahasiswa mengenal tantangan dan kebutuhan dunia industri.
4.
Melatih
kemampuan komunikasi, kerja sama tim dan etika profesional.
Kerja praktek biasanya berlangsung
selama 1–3 bulan, tergantung kebijakan masing-masing perguruan tinggi. Pada
akhir periode mahasiswa wajib membuat laporan kerja praktek dan melakukan
presentasi atau seminar sebagai bentuk pertanggungjawaban akademik.
Magang juga merupakan mata kuliah berbasis
pengalaman kerja tetapi biasanya dilakukan dengan cakupan yang lebih luas dan
durasi yang lebih panjang dibandingkan kerja praktek. Magang bisa berlangsung
selama satu semester penuh dan menjadi bagian dari program Merdeka Belajar
Kampus Merdeka di beberapa perguruan tinggi.
Tujuan magang adalah:
1.
Memberikan
pengalaman profesional yang lebih mendalam di dunia kerja nyata.
2.
Membekali
mahasiswa dengan keterampilan teknis, manajerial, dan interpersonal.
3.
Meningkatkan
daya saing lulusan di pasar tenaga kerja.
4.
Membuka
peluang untuk jaringan profesional (networking) dan peluang karier setelah
lulus.
Magang umumnya bersifat lebih formal
di mana mahasiswa tidak hanya belajar tetapi juga ikut berkontribusi nyata
dalam proyek atau operasional perusahaan. Selain laporan magang beberapa
program mewajibkan mahasiswa membuat portofolio atau evaluasi kinerja yang
ditandatangani pihak tempat magang.
Dari
uraian singkat di atas, persoalan yang perlu kita pecahkan adalah bagaimana
agar hubungan : penelitian (skripsi, tesis, desertasi) – wirausaha – kerja praktek/magang,
bisa memberikan kontribusi pada pemecahan persoalan yang sedang dihadapi bangsa
ini seperti : hutang luar negeri yang semakin banyak, kemiskinan, swasembada
pangan, ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi, angka impor komoditi yang
sangat tinggi, pendidikan, kesehatan, korupsi, lapangan kerja dan percepatan
wira usaha baru.
Secara
naluri, sebagian besar mahasiswa di semua tingkatan lebih cenderung untuk
memilih penelitian (skripsi, tesis, desertasi) yang mudah karena targetnya hanya
sekedar cepat lulus perkuliahan dikarenakan terutama faktor biaya yang terbatas
untuk membiayai perkuliahan. Namun cepatnya penyelesaian perkuliahan ternyata
tidak menyelesaikan persoalan ke depan dikarenakan sebagian besar mahasiswa di
semua tingkatan lebih terformat untuk menjadi pencari kerja baik sebagai
karyawan swasta maupun menjadi pegawai negara seperti PNS, TNI/Polri maupun
BUMN/BUMD yang daya tampungnya sangat terbatas. Yang terjun ke dunia swasta
lebih besar karena faktor keterpaksaan dikarenakan kegagalan untuk memperoleh
pekerjaan sebagai karyawan. Hanya sebagian kecil yang memang terpola untuk
menjadi wirausaha baru baik itu dikarenakan faktor keluarga, keberhasilan
menyerap ilmu wirausaha di tempat kerjanya yang lama ataupun belajar kepada
temannya yang terlebih dahulu menjadi wirausaha.
Benang merah antara : penelitian
(skripsi, tesis, desertasi) – wirausaha – kerja praktek/magang harus diatur dan
diformulasi secara sistematis agar penelitian dalam segala bentuknya bukan
hanya sekedar menjadi syarat menyelesaikan perkuliahan secepat mungkin namun untuk
mengarahkan agar penelitian bisa diformulasi untuk penciptaan wira usaha baru
atau menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa.
Formulasi
sistematis tersebut dengan membuat dan mengatur rangkaian sistematis : kerja
praktek/magang – penelitian – wira usaha/pemecahan persoalan bangsa. Diawali dengan
koordinasi antara Menteri Pendidikan Tinggi Ristek dengan koordinator instansi
tempat magang yang meliputi Menteri BUMN, Ketua Umum organisasi perusahaan
swasta (Kadin, Hipmi dan lainnya), Kementerian Dalam Negeri (pemerintah daerah
dan BUMD) dan Menteri Koordinator yang membawahi kementerian untuk membuat Nota
Kesepahaman tentang petunjuk pelaksanaan Kerja Praktek/Magang mahasiswa pada
instansi pemerintah dan swasta bahwa proses Kerja Praktek/Magang agar diarahkan
untuk menyelesaikan persoalan yang ada di instansi tempat Kerja Praktek/Magang
dan jangan hanya formalitas untuk menyesaikan perkuliahan. Khusus untuk
instansi swasta agar dibuat SOP untuk pembelajaran menjadi praktek membuka dan
menjalankan perusahaan. Selanjutnya dari hasil Kerja Praktek/Magang tersebut
diperoleh judul atau topik penelitian (skripsi, tesis, desertasi) yang mana
topik penelitian akan bersifat aplikatif baik berbentuk penyelesaian persoalan
ataupun pembentukan wirausaha baru. Apabila dalam proses penelitian membutuhkan
biaya yang tidak sedikit maka pembiayaan ditanggung oleh instansi tempat
masalah tersebut diperoleh. Hasil dari penelitian (skripsi, tesis, tugas akhir)
diharapkan bisa memecahkan persoalan yang ada baik dalam skala kecil (tempat
instansi masalah diperoleh), skala menengah dan besar (dalam persoalan
kebangsaan) maupun menciptakan wira usaha baru.
Dengan
demikian maka formulasi ini akan meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi
penelitian perguruan tinggi dalam menciptakan wirausaha baru dan menyelsaikan
persoalan kebangsan baik dalam skala kecil, menengah maupun skala besar. Sehingga
keberadaan perguruan tinggi benar-benar memberi manfaat terhadap tujuan
bernegara dan menghilangkan tembok tebal antara kampus dengan lingkungannya.
Salam reformasi.
Kaki Pegunungan Bukit Barisan.
20 april 2025.
*
* * *