Masing-masing kabinet memiliki ciri khas masing-masing. Kabinet
Kerja dalam kepemimpinan Jokowi-JK dari segi penampilan pribadi para menteri
dengan pakaian kemeja putih dalam hal ini mencontoh penampilan Presiden Jokowi.
Kebiasaan berpakaian kemeja putih ini tentu dalam rangka mengikuti kebiasaan
presiden Jokowi. Kebiasaan ini terbawa-bawa dalam kebiasaan sehari-hari. Akankah
semua menteri akan selalu berpakaian kemeja putih setiap hari ? Tentu ini juga
akan terasa aneh. Ditengarai akan muncul kultus baru berupa pengkultusan
pakaian kemeja putih. Presiden Jokowi harus segera menghentikan pengkultusan
kemeja putih ini dengan menyampaikan kepada seluruh menteri bahwa tidak perlu untuk
berpakaian kemeja putih setiap hari. Bila tidak maka pengkultusan kemeja putih
ini bisa menyebar ke kehidupan kenegaraan dan kebangsaan lainnya.
Ciri khas lainnya dari Kabinet Kerja ini adalah blusukan. Blusukan
merupakan kebiasaan dari Presiden Jokowi ketika sebelumnya menjadi walikota dan
gubernur. Blusukan dimaknai sebagai kegiatan mendatangi rakyat dan kehidupannya
untuk mendapatkan gambaran langsung tentang rakyat. Blusukan ini mulai
dijadikan kebiasaan oleh para menteri.
Tidak ada yang salah dengan blusukan. Yang jadi masalah ketika blusukan
hanya menjadi trend sesaat para menteri agar terlihat sama dengan presidennya.
Saya sendiri melihat dalam posisi sebagai menteri maka kementrian memiliki
banyak keterbatasan dalam menguasai dan mengetahui kondisi rakyat di seluruh
pelosok negeri. Keterbatasan ini terutama akibat keterbatasan rentang kendali dikarenakan
begitu luasnya wilayah negeri ini. Keterbatasan rentang kendali ini diperparah
oleh otonomi daerah di mana kementrian nyaris tidak punya kendali terhadap
instansi/dinas pemerintahan daerah sehingga hal ini membuat ketidakmampuan
kementrian dalam mengakses informasi yang ril dari seluruh pelosok negeri. Informasi
yang diperoleh diduga hanyalah informasi formal melalui jalur formal seperti
rutinitas musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang), laporan hasil
pemeriksaan reguler keuangan negara/daerah dan bentuk laporan lainnya yang
cenderung dipoles menjadi sedemikian baik.