Jumat, 31 Mei 2013

Gaji ke13 dan semangat penghematan negara.


Diperkirakan pada bulan juli nanti para pegawai negara akan memperoleh gaji ke13.

Gaji ke13 dimaknai sebagai peran sosial negara kepada para pegawainya dengan maksud untuk membantu pegawai negara dalam membiayai anak sekolah pada tahun ajaran baru untuk berbagai keperluan seperti pakaian sekolah, tas, buku, sepatu, biaya pendaftaran dan lainnya. Dengan makna yang seperti itu bisa disimpulkan seharusnya yang mendapat gaji ke13 adalah pegawai negara yang tidak mampu sehingga keberadaan tahun ajaran baru menjadi beban tersendiri pada kehidupannya.

Dari segi keluarga maka pegawai negara ada yang memiliki anak sekolah, ada yang sudah tidak menyekolahkan anaknya lagi mungkin karena sudah dewasa, juga ada yang belum memiliki anak. Kesemuanya ini mendapatkan gaji ke13. Dari segi kesejahteraan maka pegawai negara ada yang memiliki gaji total lebih dari 1 juta perhari. Tapi ada juga yang bergaji total di bawah 100 ribu sehari. Dan kesemuanya ini sama-sama mendapatkan gaji ke13.

Gaji ke13 yang diperkirakan akan cair pada bulan juli bertepatan dengan gegap gempita permulaan masa pemberlakuan kenaikan harga BBM bersubsidi. Sedangkan kenaikan BBM bersubsidi merupakan salah satu peran sosial rakyat kepada negara di mana pengurangan beban subsidi APBN ditanggung bersama oleh rakyat yang mana konsekuensi pengurangan subsidi BBM akan membawa konsekuensi kenaikan harga BBM yang walaupun kenaikan harga BBM itu belum diberlakukan namun harga-harga kebutuhan pokok sudah meroket naik.

Saya melihat bahwa peran sosial rakyat kepada negara dalam bentuk penanggungan konsekuensi kenaikan BBM harus diimbangi oleh negara dan salah satu kesempatan itu ada pada momen pemberian gaji ke13 kepada pegawai negara. Dengan maksud bahwa negara harus membuktikan bahwa penghematan bukan hanya dilakukan oleh rakyat tapi juga oleh negara. Negara harus menghemat pengeluaran dan salah satu pengeluaran yang bisa dihemat adalah anggaran gaji ke13 dimana harus ada selektifitas pemberian gaji ke13 hanya kepada yang benar-benar membutuhkan saja. Saya memandang bahwa para pegawai negara bergaji total tinggi tak perlu lagi mendapatkan gaji ke13. Saya menawarkan batasan gaji tinggi tersebut berada pada angka gaji total 10 juta perbulan  atau kira-kita 300 ribu perhari. Ini sebenarnya masih cukup tinggi apalagi untuk pedesaan dan kabupaten. Namun untuk langkah awal maka angka ini sudah cukup mewakili batasan penghasilan tinggi.

Saat ini sudah banyak jenis tunjangan yang diberikan kepada pegawai negara melebihi gaji pokoknya sehingga membuat adanya kesenjangan yang cukup tajam antar pegawai negara. Sehingga ada beberapa kelompok pegawai negara memilki penghasilan sangat tinggi dibanding rekan mereka sesaama pegawai negara dengan pangkat/golongan yang sama. Tentu pemberian gaji ke13 secara merata akan merupakan pemborosan negara dan akan bertolak belakang dengan masa awal pemberlakuan kenaikan harga BBM.

Para pimpinan lembaga negara pusat dan daerah yang memiliki gaji tinggi tersebut harus mengambil inisiatif untuk merelakan diri mereka dan bawahannya yang bergaji tinggi untuk tidak perlu mendapatkan fasilitas gaji ke13.

Salam reformasi.

Rahmad Daulay

31 mei 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar