Selasa, 10 Desember 2013

Alarm Full Charging HP


Dengan maraknya pemakaian HP pada hampir di semua strata kehidupan maka dampak lingkungan dari HP itu sendiri berupa baterai rusak yang termasuk kategori sampah elektronik menjadi tidak bisa dihindari, terutama pada HP berkualitas rendah yang rata-rata dimiliki oleh sebagian besar rakyat kecil seperti tukang beca atau buruh lepas.

HP merupakan terobosan mutakhir yang pada mulanya merupakan barang mewah yang hanya bisa dipergunakan oleh kalangan berduit. Namun kini HP sudah menjadi barang pasaran yang bisa diperoleh dengan mudah oleh semua lapisan masyarakat. Bahkan masyarakat kelas paling bawahpun sudah memiliki HP. Dengan modal 200 ribu orang sudah bisa memiliki HP baru. Bahkan dengan modal 50 ribu – 100 ribu orang sudah bisa memiliki HP, tapi HP bekas yang biasa disebut HP second.

Rakyat kecil memakai HP berkualitas rendah juga dalam pengoperasiannya tidak melek teknologi terutama pada saat mencharge baterai HP. Begitu kekuatan baterai melemah maka orang langsung mencharge HPnya tanpa memperdulikan kapan baterainya penuh. Malah sebagian lagi mencharge HPnya menjelang tidur dan baru melepas chargenya dari HP setelah bangun pagi.


Baterai HP, sebagaimana sifat baterai pada umumnya, harus diputus dengan listrik apabila proses charging sudah selesai. Bila baterai sudah terisi 100 % namun charging terus berlangsung maka baterai akan mudah rusak. Hal ini tidak disadari oleh sebagian besar pengguna HP terutama rakyat kecil yang belum melek teknologi. Tingginya laju kerusakan baterai akibat ketidaktepatan penggunaan charging mengakibatkan seringnya HP berganti baterai. Bila dihitung-hitung maka harga total biaya pembelian baterai berulang kali malah sudah melebihi harga HP itu sendiri, terutama bagi yang memakai HP berharga murah. Selain merupakan pemborosan, tentu ini akan sangat mengganggu ekonomi rakyat kecil. Pergantian baterai bisa memakain biaya bervariasi antara 20 ribu sampai 500 ribu. Selain pemborosan maka ini juga merugikan lingkungan hidup karena baterai sebagai sampah elektronik akan sulit diurai oleh alam. Justru akan mencemari lingkungan hidup sekitarnya.

Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi teknologi oleh seluruh produsen HP sedunia agar membuat alarm baterai penuh di mana seorang pengguna HP ketika mencharge HPnya sudah selesai maka alarm HPnya berbunyi dan alarm takkan berhenti sampai listrik charge dicabut. Hal ini di samping untuk menghemat energi listrik, juga membuat baterai lebih panjang umur dan menghemat pengeluaran akibat gonta-ganti baterai. Juga untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan memperlambat laju produksi sampah baterai sebagai sampah elektronik.

Teknologi ini seharusnya tidak begitu sulit. Dan teknologi ini bisa diterapkan pada pemakaian baterai di bidang lain seperti Laptop.

Selain alarm baterai penuh, bisa juga didesain teknologi putus listrik otomatis di mana apabila proses charging baterai telah selesai dan baterai telah terisi 100 % maka listrik otomatis terputus. Penerapan ini sangat berguna pada lampu emergency pada rumah tangga di daerah yang sering byar pet listriknya. Bila teknologi putus listrik otomatis ini bisa didesain maka lampu emergency bisa disambungkan terus menerus dengan listrik tanpa harus khawatir baterainya cepat rusak sehingga bila terjadi gangguan listrik atau listrik mati maka lampu emergency langsung bisa berfungsi menerangi malam dan bila listrik sudah menyala maka baterai akan charging kembali.

Salam reformasi.

Rahmad Daulay

10 desember 2013.

*** 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar