Selasa, 06 Mei 2014

Menuju Ramadhan 2014



Ramadhan 2014 akan ditandai dengan hiruk pikuk pemilihan presiden 9 Juli 2014. Event politik sekali lima tahun yang memiliki peranan besar langkah bangsa ini untuk 5 tahun selanjutnya.

Setiap bulan Ramadhan akan selalu dihiasi dengan aktifitas peribadatan, selain ibadah utama puasa dan zakat juga ditambah dengan sholat tarawih, tadarus AlQur’an dan iktikaf di akhir bulan. Namun selalu saja kekhusukan ibadah ini harus diganggu oleh dentuman petasan dan kembang api berdaya ledak sedang dan tinggi. Selain mengganggu kekhusukan peribadatan juga akan sangat mengganggu isi kantong rakyat kecil. Sudah menjadi tradisi bahwa hari raya lebaran dibumbui dengan keharusan baju baru, sepatu baru, dan stok uang puluhan ribu baru sebagai THR untuk anak-anak. Rakyat kecil akan membanting tulang sekuat tenaga paling tidak anak-anaknya bisa punya baju dan sepatu baru. Nah, keberadaan petasan dan kembang api ini akan memperparah pengeluaran rakyat kecil apalagi pengeluaran ini akan terjadi setiap malam. Andai belanja petasan dan kembang api menghabiskan lima puluh ribu rupiah setiap malam maka selama bulan Ramadhan akan menyedot anggaran keluarga sebesar satu setengah juta rupiah, sebuah angka yang cukup banyak hanya untuk warna warni di langit dan bunyi yang memekakkan telinga beberapa menit. Belum lagi pada waktu lebaran tiba, belanja mainan pistol dan senapan berpeluru untuk anak-anak kembali menghadang. Dalam hal ini selain mengganggu sebagai pengeluaran belanja, paling penting adalah gangguan dalam berkendara karena anak-anak di pinggiran jalan sering menembakkan pistol atau senapan mainannya kepada mengendara dan tak jarang menyebabkan kecelakaan.


Kondisi ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Para pimpinan lembaga keagamaan jarang mempermasalahkan hal ini. Mereka lebih suka mempermasalahkan perbedaan waktu mulai bulan puasa dan perbedaan hari lebaran. Apalagi untuk tahun ini mereka akan disibukkan oleh dukung mendukung calon presiden.

Saya sendiri berharap selain peranan para pimpinan keagamaan, juga semua calon presiden ikut ambil peranan melarang bisnis petasan, kembang api berdaya ledak sedang dan besar serta pistol/senapan mainan. Apabila itu barang impor maka perlu dilakukan pelarangan impor terhadap barang-barang tersebut. Para calon presiden sudah bisa mengkampanyekan pola hidup hemat dan pola hidup sederhana yang menjadi spirit bulan Ramadhan. Dan sebagai sebuah penindakan maka razia aparat keamanan menjadi sebuah pilihan utama.

Salam.

Rahmad Daulay

6 mei 2014.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar