Jumat, 25 Januari 2013

PSSI dan PSSI Tandingan



Berkat prestasi Timnas pada beberapa waktu yang lalu maka spontan dunia sepakbola menjadi rebutan. Munculnya Liga Primer Indonesia yang menuai protes dari PSSI, walaupun dari segi partisipasi LPI cukup mendapat acungan jempol karena merupakan embryo kemandirian penyelenggaraan olahraga tanpa subsidi negara.

Kini PSSI menyelenggarakan suksesi kepemimpinan. Kembali intrik terjadi. Intrik ini merupakan imbas politik di balik prestasi sepakbola nasional. Dan akhirnya muncul PSSI tandingan.

Akan ke manakah arah penyelesaian konflik ini ? Apakah akan diseret secara resmi ke arah konflik politik berkepanjangan yang pada akhirnya akan meluluhlantakkan semangat keolahragaan nasional ?


Saya sendiri menyarankan agar konflik PSSI diselesaikan secara adat keolahragaan. Maksudnya semua kandidat ketua umum PSSI maupun PSSI tandingan menyusun saja calon kabinet kepengurusannya. Dan dari calon kabinet kepengurusan masing – masing membentuk kesebelasan sepakbola untuk kemudian dilakukan pertandingan sepakbola antar calon kabinet kepengurusan. Sedangkan calon ketua umum diwajibkan menjadi kapten kesebelasan. Pemenang kompetisi secara aklamasi dilantik sebagai pengurus sah PSSI.

Salam olahraga.

Rahmad Daulay

25 februari 2011.

*   *   *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar