Jumat, 07 Desember 2012

Kuota Seleksi CPNS Daerah



Seleksi CPNS daerah baru saja berlalu. Dan sebagaimana hasil dari pengumuman pemenang tahun – tahun sebelumnya, maka tahun terakhir ini pengumuman pemenang CPNS daerah memiliki komposisi di mana para pemenang terdiri dari mayoritas berasal dari perkotaan luar daerahnya dan minoritas adalah berasal dari daerahnya. Bahkan persentase kelulusan dari luar propinsi sudah mulai meningkat. Malah ada pada kategori tertentu 100 % pemenang dari luar daerahnya. Ketimpangan ini selain disebabkan timpangnya kualitas pendidikan antara kota dan desa, juga diakibatkan seleksi yang bersifat nasional di mana peserta dari kota, daerah dan propinsi manapun berhak untuk ikut mengadu nasib bertarung di ujian CPNS daerah tersebut. Para peserta ujian CPNS daerah yang berkualitas yang berasal dari berbagai daerah, termasuk dari perkotaan, mendominasi kelulusan CPNS Daerah. Dan tidak ada kewajiban apabila CPNS daerah yang lulus harus berasal dari daerah tersebut. Otonomi bukan anti daerah lain.


Dengan kondisi uraian di atas si CPNS daerah yang lulus tersebut mulai bekerja di daerah kelulusannya. Dan sebagaimana biasanya karena terbiasa hidup di perkotaan dengan segala kegemerlapan dan gegap gempita perkotaan, maka PNS yang berasal dari kota akan mulai tidak betah bekerja di pemerintahan daerah pedesaan. Apalagi kualitas dan kemampuan yang mereka miliki tidak begitu mendapat penghargaan yang layak dan sebagaimana mestinya. Kultur birokrasi pemerintahan daerah yang masih menganut kebiasaan “Rajin malas penghasilan sama” dan “Pintar goblok penghasilan sama” membuat para PNS yang berasal dari perkotaan mulai melihat celah untuk pindah ke kota asalnya.

Dan karena niatan kepindahan ke kota asalnya selalu bisa diatur dengan cara kekeluargaan maka berpindahanlah mereka ke kota asalnya yang lebih menjanjikan dari segi profesionalisme dan tingkat penghidupan yang lebih layak.

Hal ini berulang terus. Rata – rata dalam hitungan 10 – 15 tahun maka mereka sudah berhasil kembali ke kota asalnya. Terlepas dari segala ulasan singkat di atas terkesan seleksi CPNS daerah yang mayoritas dimenangkan oleh mereka yang berasal dari perkotaan hanyalah batu loncatan saja dalam mengejar status PNS. Dan pembangunan daerah yang merupakan cita – cita luhur otonomi daerah menjadi tersendat – sendat akibat kurangnya SDM yang berkualitas dan kurangnya kualitas manajemen personalia.

Hal itu tidak bisa dibiarkan berlangsung terus, harus ada terobosan di luar kebiasaan dan norma yang berlangsung selama ini. Satu langkah yang bisa ditempuh adalah membuat program Kuota Seleksi CPNS Daerah. Kuota ini dimaksud adalah untuk mengakomodir para putra daerah terbaik dengan kuota tertentu. Kuota 30 % untuk putra daerah saya rasa cukup proporsional. Maksudnya apabila kelulusan setiap jenis kategori ternyata jumlah kelulusan umum dari perkotaan melebihi 70 % maka harus disediakan kuota 30 % terbaik untuk para putra daerahnya. Hal ini terlihat pada kelulusan CPNS kategori keteknikan dan kedokteran hampir 100 % selalu dimenangkan oleh para peserta perkotaan. Bila sistem kuota dijalankan maka akan selalu ada 30 % sarjana teknik dan dokter yang berasal dari daerah tersebut dengan skor terbaik pada kuota tersebut.  

Dengan kuota tersebut dan dengan perbaikan manajemen personalia dan pola promosi jabatan berbasis kualitas dan kompetensi maka diharapkan tujuan otonomi daerah sebagai bagian dari pembangunan nasional mudah – mudahan bisa tercapai dengan baik.

Salam Reformasi

Rahmad Daulay

4 januari 2009

*  *  *     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar