Jumat, 19 April 2013

(Bermimpi) Calon Independen Plus Pada Pemilukada


(bermimpi) CALON INDEPENDEN PLUS PADA PEMILUKADA

Sudah bukan rahasia lagi bahwa harga perahu politik pada event pemilukada merupakan sesuatu yang sangat mahal. Banyaknya peminat sementara terbatasnya ketersediaan dukungan politik ditambah kepentingan internal partai membuat harga perahu politik menjadi sedemikin mahal. Hal ini nyata tapi takkan pernah terbuktikan secara hukum karena semuanya takkan pernah meninggalkan bekas dan jejak.

Atas dasar pemikiran di atas maka ide tentang calon kepala daerah non partai menjadi penting. Muncullah ide calon independen. Calon independen maju mengikuti pentas politik pemilukada dengan dukungan langsung rakyat dengan bukti fotokopi KTP. Namun ternyata dukungan fotokopi KTP ini banyak pihak yang meragukannya karena banyak pihak yang bisa menyediakan fotokopi KTP baik dengan cara yang baik ataupun cara yang kurang baik. Sehingga kemurnian dan kesungguhan dukungan secara langsung rakyat kepada calon independen dengan pembuktian jumlah fotokopi KTP menjadi kurang meyakinkan.


Sebenarnya faktor yang sering dipertanyakan dalam setiap event pemuilukada bukan hanya masalah mahalnya biaya politik. Satu pertanyaan penting dari pemilukada itu sendiri adalah : ”Sudahkah para calon kepala daerah yang lolos mengikuti pemilukada sudah merupakan SDM terbaik yang dimiliki oleh daerah itu sendiri ???”.

Pertanyaan ini cukup menggelitik, kalau bukan akan memerahkan telinga para politisi daerah.

Nah, sekarang, pertanyaannya adalah : ”Siapa sajakah yang berhak menyandang gelar SDM terbaik daerah ???”

Pertanyaan ini juga cukup susah jawabannya karena tidak ada satu lembagapun di daerah yang berwenang menyatakan seseorang sebagai SDM terbaik di daerahnya.

Untuk itu kita harus melakukan kilas balik ke belakang.

Ingatan harus kita layangkan kembali kepada masa sekolah SMA. Pada setiap akhir masa sekolah akan selalu saja ada beberapa orang yang memiliki prestasi terbaik SMA sekabupaten. Beberapa orang ini memperoleh nilai terbaik pada ujian nasional atau sejenisnya. Mereka biasanya akan mendapatkan fasilitas mengikuti pendidikan di perguruan tinggi melalui jalur bebas testing sejenis PMDK. Atau mereka akan mengikuti SNMPTN dan akan lulus di PTN. Atau paling tidak mereka akan menempuh pendidikan di PTS yang berkualitas. Setiap tahun semua kabupaten memproduksi cikal bakal bibit putra terbaik daerahnya. Dan mereka ini biasanya akan merantau menempuh pendidikan dan mencari penghidupan yang lebih baik di luar daerahnya.

Dan apakah dalam setiap event pemilukada, mereka ikut bersaing memperebutkan posisi sebagai kepala daerah ??? Atau paling tidak, apakah ada terbersit di dalam pikiran mereka bahwa mereka suatu saat harus ikut pemilukada ??? Memang tidak semua akan menyukai kehidupan politik. Tapi juga harus diingat, juga tidak semua tidak menyukai kehidupan politik. Akan selalu ada di antara mereka yang menyukai politik namun tidak memiliki dukungan perahu politik dan tidak punya akar politik akibat dari perginya mereka merantau di usia mudanya.

Saya melihat bahwa para SDM terbaik daerah ini harus didorong untuk ikut pemilukada. Bukan hanya didorong tapi disediakan jalur khusus untuk mereka, dan jalur khusus tersebut dinamakan CALON INDEPENDEN PLUS. Kenapa plus ? Karena mereka adalah orang – orang bernilai plus.

Bila ini memungkinkan, tentunya tidak sedikit yang berminat untuk mengikutinya. Bagaimana menyeleksinya ? Bisa dibentuk tim seleksi yang terdiri dari pada orang – orang netral non partai dan yang paling memungkinkan untuk itu adalah dari kampus. Seleksi awalnya bisa berbentuk psikotest dan test IQ dan dilanjutkan dengan wawancara dan tahapan lainnya. Forum Rektor Indonesia bisa jadi lembaga penyeleksi.  Produk seleksinya diharapkan mewakili sarjana teknik, sarjana kedokteran dan sarjana sosial. Jadi ada 3 calon independen plus.

Bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi bilamana ketiga unsur calon kepala daerah : calon dari partai, calon independen dan calon independen plus. KEPADA SIAPA KIRA-KIRA RAKYAT AKAN MENJATUHKAN PILIHAN ???

Salam reformasi

Rahmad Daulay

25 juni 2010

*  *  *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar