KUNJUNGAN KERJA
PEJABAT : ANTARA BIAYA DAN POLA HIDUP SEDERHANA
Apa yang terlintas di pikiran para pejabat daerah apabila akan ada pejabat
dari pusat akan berkunjung ke daerahnya dalam rangka kunjungan kenegaraan atau
peresmian sebuah momen pembangunan ?
Yang pasti adalah harus memeriahkan kunjungan dan pengamanan.
Adalah hal yang lumrah apabila kunjungan kerja pejabat pusat ke daerah
harus dibuat semeriah mungkin, karena jarang – jarang seorang pejabat pusat
berkunjung ke daerah, apalagi daerah yang jauh dari pusat kekuasaan. Juga hal
yang lumrah apabila kunjungan tersebut harus dijaga keamanannya. Di samping
untuk keamanan dan kenyamanan kunjungan juga untuk menjaga nama baik daerah.
Dari kedua hal di atas, apakah selanjutnya yang terbit di pikiran para
pejabat daerah ?
Biasanya perlu persiapan. Kemeriahan tersebut akan diwujudkan dalam bentuk
jadwal acara dan penyambutan massa. Disusunlah rangkaian cara lengkap dengan
sejumlah massa yang dipersiapkan dengan matang. Bahkan bisa jadi dilakukan
gladi bersih segala. Pengamanan juga dipersiapkan dengan segala macam rencana
cadangan bahkan sampai pada rencana terburuk.
Setelah itu apalagi yang terbit dalam pikiran para pejabat daerah ?
Nah, apalagi kalau bukan biaya. Segala macam kemeriahan penyambutan dan
pengamanan tentu membutuhkan biaya. Saya tak mau melanjutkan lagi tentang dari mana
saja sumber pembiayaan tersebut berasal. Yang menjadi titik fokus pembahasan
saya adalah apakah desain kunjungan kerja pejabat pusat ke daerah harus dengan
sambutan luar biasa dan pengamanan luar biasa ? Haruskah dengan pengeluaran
biaya yang luar biasa juga ?
Adalah kebanggaan bagi daerah bisa dikunjungi oleh pejabat pusat. Adalah
kebanggaan bagi pejabat pusat apabila disambut dengan meriah di daerah. Adalah
kewajiban kita semua untuk mengamankan kunjungan tersebut.
Tapi, apakah harus diikuti dengan pengeluaran dana yang tidak sedikit ?
Harus diingat bahwa kondisi keuangan negara / daerah sebenarnya sudah sangat
mengkhawatirkan, sebagian besar tersedot ke sektor gaji dan belanja pegawai,
hanya sebagian kecil untuk belanja pembangunan. Sementara di sana sini
kehidupan rakyat sudah sangat menyedihkan.
Kunjungan kerja pejabat pusat ke daerah harus dikaji kembali dalam bentuk
desain dan prosedur baku dan standar dengan pembiayaan berbasis pola hidup
sederhana tanpa mengesampingkan kemeriahan dan pengamanan.
Salam reformasi
Rahmad Daulay
17 januari 2011.
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar