Jumat, 02 November 2012

Bahasa Indonesia Riwayatmu Kini


Pada waktu menonton acara salah satu TV swasta tentang bahasa Indonesia, saya dibuat prihatin dengan komentar beberapa pakar bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa keempat setelah bahasa Inggris, bahasa Jepang dan bahasa Mandarin. Apalagi apabila kita melihat iklan lowongan pekerjaan di berbagai media yang sering mencantumkan persyaratan keterampilan bahasa asing terutama bahasa Inggris, bahasa Jepang dan bahasa Mandarin.
Saya melihat penyebab dari terpinggirkannya bahasa Indonesia di negaranya sendiri justru akibat dari para pakar bahasa Indonesia yang berpikiran sempit dan menjadikan bahsa Indonesia sebagai bahasa yang tidak berkembang dan tidak sesuai dengan zaman..

Bila kita bedah anatomi dari perbendaharaan bahasa Indonesia , akan terlihat bahwa apabila bahasa dasar adalah bahasa melayu maka bahasa selain bahasa melayu merupakan perbendaharaan kata asing yang diindonesiakan. Dan ternyata bahasa asing yang diindonesiakan memiliki persentase yang sangat banyak melebihi perbendahaan bahasa melayu itu sendiri. Artinya dulu bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka dan menerima perbendahaan bahasa asing yang banyakdigunakan pada masa itu.
Bagaimana dengan sekarang ?
Sekarang sudah jarang terjadi proses pengindonesiaan sebuah kata yang lagi banyak digunakan seperti handpone, bisa saja diindonesiakan menjadi henpon misalnya. Di banyak tempat, malah di semua tempat masih menuliskan kata aslinya. Yang terjadi justru sumpah serapah para pakar bahasa Indonesia yang menyalahkan kemajuan zaman melindas bahasa Indonesia yang mereka pakari.
Saya tidak tahu kementrian mana yang menanggungjawabi masalah pengindonesiaan kata – kata / istilah asing tapi menurut saya sudah sangat mendesak untuk dilakukan.
Walaupun kita tidak menyukai malaysia dengan segala tingkah sombongnya tapi malaysia justru lebih piawai memperkaya bahasa malaysia dengan mengadopsi kata / istilah bahasa asing menjadi bahasa malaysia .
Salam reformasi
Rahmad Daulay
6 September 2010
*   *   *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar