Senin, 26 November 2012

Reboisasi Hutan Sederhana


Banjir di mana – mana, sungai meluap di mana – mana, tanggul jebol di mana – mana. Dan di media elektronik disebutkan bahwa banjir terjadi akibat penggundulan hutan dan perlu dana puluhan trilyun untuk melakukan reboisasi seluruh hutan yang rusak.

Kenapa begitu mahal untuk melakukan reboisasi hutan ?

Untuk mengembalikan hutan ke kondisi semula jelas sangat mahal karena dibutuhkan tanaman khusus dan cara menanam serta pemupukan terus menerus sampai hutan tersebut kembali ke kondisi semula.


Sementara gerakan menanam pohon diprediksikan tidak akan berjalan dengan baik karena rakyat harus menanam pohon dengan biaya sendiri sementara kehidupan sudah semakin susah dan biaya hidup semakin mahal.

Ada satu cara sederhana untuk mereboisasi hutan dengan cara yang sangat murah. Hutan yang rusak dialihfungsikan saja menjadi perkebunan rakyat. Rakyat menanam bibit buah – buahan pada wadah plastik sementara dan setelah berumur sekian bulan dibeli oleh pemerintah dan ditanami ke areal hutan yang rusak tersebut. Rakyat memperoleh biji tanaman bisa dengan mengusahakan sendiri secara sukarela atau bisa juga memanfaatkan sampah buah buahan. Pemupukan dilakukan dengan pupuk kompos. Dan setelah berbuah dilakukan bagi hasil antara si penanam dengan pemerintah sebagai pemelihara.

Adanya uang yang diperoleh dari hasil menanam bibit buah buahan tersebut akan memotivasi masyarakat untuk menanam tanaman. Apalagi dengan adanya sistem bagi hasil setelah tanaman tersebut menghasilkan buah.  

Toh tak ada bedanya antara hutan alami dengan hutan berbentuk perkebunan karena sama – sama tumbuhan yang bisa menyerap dan menyimpan air tanah serta bisa mencegah banjir.

Reboisasi dengan cara sederhana ini akan mempercepat proses perbaikan hutan yang rusak dengan biaya yang lebih murah.

Salam reformasi.

Rahmad Daulay

13 April 2008

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar