Diperkirakan suhu politik menuju pemilu 2014 akan
semakin tinggi. Tingginya tensi politik ini dibarengi dengan akan semakin
tingginya tensi korupsi pusat dan daerah. KPK walaupun memiliki kewenangan luar
biasa tapi tidak efektif dari segi rentang kendali akibat keterbatasan
kelembagaan yg hanya ada di pusat dan staf yang sangat terbatas..
Di media massa sudah terlalu banyak ide dan konsep untuk
memberantas korupsi terutama korupsi politik, namun karena hanya sebatas wacana
dan tidak mewujud dalam sebuah sistem dan peraturan maka wacana tersebut
tinggal wacana saja. Bahkan rencana revisi UU pemilu dan pilkada kurang
mendapat sambutan yang berarti. Apatisme terhadap pemberantasan korupsi
terutama korupsi politik masih sangat dominan.
Bagaimana menembus kebuntuan dan apatisme ini ?
Salah satu jalan adalah dengan mengadakan sayembara
dengan hadiah yang bombastis. Perlu kiranya KPK bekerjasama dengan kelompok
anti korupsi mengadakan sayembara pemberantasan korupsi politik mulai dari
konsep, peraturan, teknis detil dan operasional yang realistis namun terlaksana
efektif di lapangan. Pemberantasan korupsi politik ini akan bermuara pada
mewujudkan politik murah meriah tanpa harus ditopang oleh korupsi politik. Berapa
hadiah sayembaranya ? Saya rasa angka Rp. 10 milyar akan sangat memancing semua
ide pemberantasan korupsi. 30 % diberikan saat pemenangan sayembara, 30 %
selanjutnya diberikan bila ujicoba pada 5 pemilukada terbukti efektif dan
sisanya 40 % diberikan pasca pemilu 2014 bila terbukti efektif.
Saya yakin dan percaya bahwa korupsi politik masih
bisa diberantas, terutama oleh para mantan pelaku dan korban-korbannya.
Salam reformasi.
Rahmad Daulay
6 nopember 2012.
·
* *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar