Senin, 26 November 2012

Banjir dan Sedimentasi


Saya terkesima dengan berita di media elektronik yang memberitakan bahwa salah satu daerah langganan banjir di Jakarta ternyata tidak terkena banjir setelah sungai dan saluran air di daerah tersebut dibersihkan dari sampah dan lumpur. Artinya bahwa apabila air diberi ruang mencukupi untuk mengalir maka banjir tidak akan terjadi.

Memang cukup mengherankan banjir yang terjadi di beberapa daerah perkotaan di mana hanya hujan beberapa jam saja sudah menyebabkan banjir padahal saluran air dimensinya mencukupi dan sungai berada di dekat daerah banjir tersebut. Saya sendiri pernah terjebak banjir yang disebabkan hujan yang turun belum sampai satu jam dan sekitar 200 meter dari tempat tersebut ada sungai besar yang akan sanggup menampung hujan selebat apapun.


Sudah bisa dipastikan penyebab banjir tersebut adalah akibat ketidakmampuan air untuk mengalir lewat saluran air karena penyumbatan dan sedimentasi yang sudah berlebihan dan nyaris memenuhi keseluruhan saluran air. Dan ini disebabkan kecepatan penyumbatan dan sedimentasi jauh lebih cepat dari upaya pembersihan yang hanya mengandalkan peran pemerintah padahal anggaran untuk pembersihan saluran tidak mencukupi. Tidak mencukupi karena harus membersihkan sampah dan sedimen sepanjang saluran air di mana operasionalnya terbebani cukup tinggi. Pola kerja pembersihan seperti ini perlu diganti dengan mengatur dan memusatkan penumpukan sampah dan sedimen pada satu sentral dengan mengkonsentrasikannya pada satu bak dengan ukuran yang disesuaikan dengan dimensi saluran tersebut. Bak konsentrasi ini akan dipenuhi oleh sampah dan sedimen secara alami akibat sifatnya yang selalu membentuk lapisan sedimen yang mendatar dan memenuhi daerah yang lebih rendah terlebih dahulu akibat digerakkan oleh aliran air di atasnya. Bila rencana ini berjalan sesuai skenario maka pembersihan sampah dan sedimen cukup dilakukan pada bak konsentrasi ini saja. Bila bak konsentrasi telah dikosongkan dari sampah dan sedimen maka sampah dan sedimen yang berada di hulu bak konsentrasi akan digerakkan oleh aliran air untuk segera secara alami bergerak memenuhi bak konsentrasi kembali.

Selain pada saluran air, bak konsentrasi ini juga bisa diterapkan pada sungai yang mengalami sedimentasi yang cukup cepat.

Salam reformasi.

Rahmad daulay

13 April 2008

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar