Jumat, 02 November 2012

Impor Garam



Garam ternyata diimpor, ini namanya bikin malu negara. Apa kata dunia ? Apa kata malaysia ? Ssssssssssssssttttttttt, jangan – jangan ngimpornya dari malaysia, apa iya ?

Lautan kita begitu luas, lebih dari dua pertiga wilayah Indonesia merupakan lautan, volumenya sanggup menenggelamkan seluruh daratan Indonesia. Pantainya juga panjang, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Dengan luas laut dan panjang garis pantai yang tak tertandingi ini ternyata kita mengimpor garam, walaaahhhhh.........


Sudahlah, jangan disesali, cepat beraksi. Lakukan pemetaan potensi tambak produksi garam, berikan edukasi dan pendampingan kepada masayarakat bagaimana teknis memproduksi garam. Kerahkan para pelajar yang tidak ingin lagi meneruskan ke pendidikan tinggi. Dan bila perlu dirikan SMK kelautan yang salah satu jurusannya adalah budi daya garam, dirikan di seluruh wilayah potensi produksi garam. Susun pola distribusi dan pemasaran. Berikan pinjaman lunak sebagai stimulus berwirausaha garam.

Dan produksi garam bukanlah teknologi yang muluk – muluk.

Siapa yang diharapkan bisa mempelopori gerakan swasembada garam ini ?

Jangan pernah berharap kepada pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah hanya sibuk memikirkan pemilukada demi pemilukada, bagi – bagi proyek dan bagi – bagi jabatan.

Kita sangat berharap kepada instansi pemerintah pusat, dalam hal ini dipelopori oleh Kementrian Kelautan untuk berkoordinasi dengan perguruan tinggi terkait dan beberapa LSM pusat maupun lokal untuk menyusun rencana dan langkah – langkah gerakan swasembada garam. Balai Latihan Kerja juga bisa dikerahkan untuk memberi pelatihan budidaya garam. Pemerintah daerah yang berminat untuk bergabung bisa bekerjasama dengan format dana alokasi khusus bidang produksi garam dan disertai syarat proposal yang layak secara teknis dan ekonomis.

Garam sehat, negara kuat.

Salam reformasi

Rahmad Daulay

24 september 2010.

*   *   *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar